Sonntag, Juli 04, 2004

andai aku manusia [1]

Sonntag, Juli 04, 2004 /

Andai Aku Manusia

Hhh..Rasanya lama sekali sejak aku keluar dari pabrik itu. Aku dipindah ke toko yang aku rasa cukup besar. Syukurlah, aku ditempatkan di tempat yang nyaman, di etalase depan toko, dimana semua orang yang lewat bisa melihatku, siapa tahu ada yang mau membeliku.
Tiba-tiba ada yang menyapaku, ternyata Nike biru. “Hai Gosh merah.” Aku pun tersenyum kepadanya. “Hai, Nike biru. Sudah lama disini?” “Yah..kira-kira satu minggu.” “Apa kamu tidak bosan disini?” “Yah..bosan sih, tapi aku rasa aku tidak akan sebosan Adidas putih.” Katanya sambil melirik Adidas putih yang sedri tadi melamun saja.
Ia tersenyum pahit, dan berkata “Yah..kau benar..Sudah setahun ini aku berada disini, masih saja belum ada yang mau melirikku. Kata mereka, aku terlalu mahal. Sayang sekali, padahal aku ingin sekali merasakan bagaimana rasanya berada di kaki manusia, mencium tanah dan terkena panas matahari. Entah sampai kapan aku akan berada disini..”
Aku tercenung, akankah aku akan bernasib seperti dia? Semoga saja tidak.. “Jangan khawatir, aku yakin kamu tidak lama lagi akan keluar dari tempat yang pengap ini. Aku lihat kamu cukup menarik untuk anak perempuan, lagipula aku rasa itu sesuai dengan hargamu.” Hibur Piero orange. Kemudian aku berkenalan dengan sepatu-sepatu lain yang ada di situ. Ada Eagle hitam, Langford merah, Spotty coklat, Specs kuning, Spotec biru, Precise putih, Comfy hitam putih..entah kenapa, aku mulai terhibur dengan kehadiran mereka…
Sampai suatu hari, aku melihat seorang manusia, tampan sekali..aku berharap dia mau membeliku. Dan ternyata..benar! ia membeliku! Senangnya hatiku, ketika aku diangkat dari etalase ke dalam kotak sepatu. Aku berpikir-pikir, kira-kira akan diberikan kepada siapakah diriku?
Entah berapa lama aku berada dalam kotak ini, ketika aku tersadar aku telah berpindah ke kaki seorang gadis mungil berambut panjang. Aku belum mengerti, apakah hubungan antara pemuda tampan yang membeliku dengan gadis mungil pemilik baruku ini.
Sepertinya pemilikku ini (yang beberapa saat kemudian kuketahui bernama Villy) mempunyai hubungan yang akrab dengan Ryo (dialah pemuda tampan yang pernah kuceritakan), tapi aku belum mengerti apa itu. Dan yang kutahu, Ryo sering berkunjung ke rumah Villy, kadang ia datang untuk menjenguk bila Villy sedang sakit, atau membantu memberi tambahan pelajaran bila Villy mempunyai kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Dan juga baru kuketahui, bahwa aku adalah hadiah untuk Villy yang ke-13 dari Ryo. Yang lain, Villy punya kakak perempuan yang sebaya dengan Ryo, tapi ia sudah meninggal setahun yang lalu karena terkena kanker tulang.
Semakin lama, aku simpatik padanya. Apalagi Villy sering memakaiku saat keluar bersama Ryo. Kadang-kadang kita pergi ke took es krim, ke toko buku, atau kemanapun Villy mau. Aku lihat, Ryo sangat perhatian pada Villy, dia menganggap Villy seperti adik kandungnya sendiri. Ahh..seandainya aku yang merasakan perhatian itu dari Ryo..