Freitag, September 10, 2004

bom kedubes australia

Freitag, September 10, 2004 /

Bom di Kedubes Australia, Delapan Tewas, 200 Luka

JAKARTA - Bom berdaya ledak tinggi (high explosive) kembali menggelegar dan mengguncang ibu kota. Kuat dugaan bahwa bom yang meledak sekitar pukul 10.15 tersebut adalah bom bunuh diri. Bom itu diangkut sebuah mobil dan diledakkan persis di jalur lambat depan Kedubes Australia, Jalan H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Sebuah lubang yang kini telah terisi air terbentuk di sana. Sedangkan mobil pengangkut bom tersebut tidak bisa dikenali lagi karena hancur berkeping-keping. Paling tidak, delapan orang tewas dan yang luka serius mendekati angka 200 jiwa. Mereka yang terluka itu, di antaranya, dirawat di MMC (Metropolitan Medical Center) 105 orang, di RS Aini 27 orang, dan RSAL 5 orang. Belum lagi yang dirawat di RSCM, Madistra.

Sedangkan kendaraan yang rusak sekitar 12 mobil dan 4 sepeda motor. Saat itu kebetulan masih lengang. Bayangkan bila bom meledak sekitar pukul 12.00, ketika lalu lintas lagi ramai. Bisa jadi, jumlah korban jauh lebih banyak.

Kedubes Australia yang menjadi sasaran pengeboman itu terletak di kawasan Kuningan, salah satu jantung Jakarta. Daerah ini juga dikenal sebagai salah satu titik area segi tiga emas -Kuningan-Sudirman-Thamrin. Sebagian besar kantor dan pusat bisnis penting berada di kawasan ini. Itulah sebabnya, ledakan bom ini sungguh fatal. Bukan hanya korban jiwa, tetapi dampak ekonomi juga sangat mengganggu.

Gedung bertingkat, baik di kiri maupun kanan gedung kedutaan negeri Kanguru itu, porak poranda disapu efek bom yang diperkirakan buatan dua pelarian bom Bali, Dr Azhari Husin dan Noordin Moh Top.

Begitu hebatnya efek getaran bom ini, kaca-kaca gedung yang berada dalam radius 500 meter dari pusat ledakan hancur berantakan. "Memang, rasanya seperti gempa," kata seorang karyawati yang berkantor di Plaza Sentra Mulia. Padahal, kantornya terletak di seberang Kedubes Australia dan berjarak tak kurang dari 400 meter arah selatan.

Bukan hanya itu. Kendaraan yang melintas di Jl Rasuna Said juga merasakan getaran yang luar biasa. Sebuah Kopaja (bus kota) yang berjarak sekitar 100 meter dari pusat ledakan ikut terkoyak. Banyak penumpangnya terluka. Yang tragis, empat sepeda motor yang kebetulan hanya beberapa meter dari pusat ledakan hancur tak terbentuk. Pengemudinya? Hingga kini belum bisa diidentifikasi. Yang jelas, organ tubuh korban terlihat berserakan. Bahkan, ditemukan punggung manusia sekitar 50 meter dari pusat ledakan.

Ledakan bom ini benar-benar dahsyat. Ledakannya menimbulkan kepulan asap yang membubung puluhan meter. Bila efek getarannya mencapai radius 500 meter, suara ledakannya nyaris didengar oleh seluruh warga Jakarta. "Saya kaget. Suaranya terdengar keras," papar Sasongko, warga Batusari, Kebonjeruk, Jakarta Barat.

Otomatis, kepanikan segera melanda ribuan karyawan yang sebagian besar langsung diliburkan itu. Jalan H.R. Rasuna Said pun diblokade aparat keamanan. Raungan mobil polisi, ambulans hingga pemadam kebakaran silih berganti sambung-menyambung.

Aroma ketakutan meruap di Jakarta yang kemarin siang cuacanya begitu panas menyengat. Sebagian besar korban langsung dilarikan, atau berlarian, ke RS MMC yang hanya berjarak tiga gedung dari tempat kejadian. Kaca-kaca RS MMC juga hancur berantakan diterpa efek ledakan.

dikutip dari Jawa Pos, 10 September 2004

turut berduka cita atas peristiwa pemboman di Kedubes Australia..
kapan si Indonesia aman dari rasa ketakutan akibat bom, teror etc.?? >.<
apa pelaku masi punya hati nurani layaknya manusia??
KEJAM!