Pindahan nih. Ada yang mau bantuin? :p
Saya tunggu kalian di Chocolate and Green Tea. Maaf belum slametan, apalagi tumpengan. Mohon doa restu. He3.
Hari Jumat, Sabtu, Minggu. Hari Pembebasan buat saya, karena UTS telah berakhir.
Walau tak tahu bagaimana hasilnya nanti. Yang penting UTS sudah dijalani.
Maka di hari pembebasan itu, saya yang selalu dilimpahi rezeki oleh Yang Maha Kuasa diberi hadiah melalui ibu saya. Sesuatu yang bisa membuat saya kemana-mana tanpa harus naek angkot lagi. Walo sebenarnya saya belum bisa mengendarainya-karena trauma masa lalu yang memalukan-ga mau belajar lagi gara2 panik - waktu ngegas langsung ngerem tangan - tau kan akibatnya? :)
Sebenarnya pada hari Kartini kemarin saya ingin membuat tulisan "Ibuku itu Kartini Masa Kini," tapi apalah daya, saya malah asyik memikirkan cara bagaimana caranya, "Defragment Myself in 3 days" (dalam rangka Perfect Girl Evolution? emangnya aku Sunako-nya Yamato Nadeshiko Shichi Henge :p Oh iya, tak lupa saya ucapkan selamat Hari Bumi (Ah, bumi semakin tua, semakin sempit disesaki manusia, lingkungan semakin teraniaya...) dan met jadi tua untuk Adek Phino tersayang, yang sudah menginjak usia akhir belasan tahun. ^-^ Maafkan mbak ya yang ga bisa terbang ke Berlin sana buat ngucapin met ultah, jadinya ya via maya saja ya. Tapi traktirannya ga via e-mail juga kan? :D
Salah satu rencana untuk refreshing saya adalah nonton Street Ball di Samantha Krida kemarin malam. Jadilah saya habis maghrib keluar bersama seorang sahabat yang baru dari kondangan, menyempatkan diri untuk nonton. Sesak dan penuh asap rokok. Itu yang nggak aku suka. Tapi melihat aksi para pemainnya dengan stylenya yang keren, mau nggak mau kepincut juga *_*
Sayang sekali sahabat saya yang lain tidak bisa datang (yang satu harus mencari uang demi kebutuhan hidup *tsah*, yang satu lagi pijet gara2 abis tabrakan. Cepet sembuh yaa...)
Hari ini? Waktunya menyelesaikan hal-hal ga penting (let say... laporan praktikum Satuan Operasi :p) dan mulai menjalani hidup kembali dengan otak segar dan tertata rapi :D Do all things with love and fun... Met wiken semuanya!! \^o^/
update : ini dan itu
...karena aku iri dengan mereka yang mampu mencucurkan air mata karena rindu pada-Nya... (Aku bukannya tidak rindu pada-Nya, hanya saja seringkali sulit untuk mengekspresikan ini)
Maksudnya?
Entahlah. Aku percaya semua dalam kehidupan itu ada porsinya masing-masing. Ketika ada sesuatu dalam hidup yang menuntut untuk porsi yang lebih besar, hal itu akan (sedikit atau banyak) mengacaukan keseimbangan hidup yang sudah tertata...
Karena saya kuliahnya di bidang pangan, jadi saya ambil sesuai bidang saya :D
Seperti makanan, untuk menjaga kesehatan ada pola makan tersendiri sesuai karakteristik seseorang. Ga bisa seenaknya makan semua makanan (kecuali omnivora sejati :p). Makanan yang berlemak dan berkalori tinggi emang enak, tapi kalo berlebih malah jadi penyakit. Jadi perbanyaklah makan buah dan sayur yang kaya serat untuk mencegah kanker usus (loh?)
Ketika kasih sayang itu terasa berlebihan, sesungguhnya aku belum siap saat ini.
Kau tahu aku lemah terhadap perhatian dan kasih sayang. Dan begitu kau memberikannya sepenuh hati... seperti seorang anak kecil yang menerima hadiah mobil Jaguar, aku tak tahu harus bagaimana.
Aku yang fasih memberi nasihat dan teori tentang hubungan asmara pada orang-orang terdekat, kini kembali menjadi orang yang paling bodoh di dunia ketika dihadapkan pada realita. Karena aku masih belum bisa memahami bahasa primitif dalam cinta.
NB : Bila kau mau, tunggulah sampai saat itu tiba...
Menjadi manusia yang kuliah di THP bisa jadi anugerah, sekaligus petaka. Anugerah bagi yang bisa memanfaatkannya dengan baik, dan petaka bagi yang tidak bisa membagi waktu dalam kesibukannya.
...
Dan sepertinya yang terakhir mulai terjadi padaku.
...
Awalnya Adek yang sekarang ada di Jerman tiba-tiba ngambek dan berkata, "Gitu ya yang udah punya cowok baru, adeknya dilupain..."
Deg.
Hal ini terulang lagi.
Kali ini dengan alasan yang berbeda.
Sungguh, bukannya aku lupa dengan orang-orang yang aku sayangi, tapi sungguh kesibukan ini (ah, lagi-lagi aku menyalahkan yang lain) dan aku sendiri yang tak bisa mengatur waktuku untuk keep contact dengan mereka... Tak heran kalau misalnya adekku itu ngga ngomong kaya gitu, aku bisa-bisa ga kasi kabar selama satu semester dan dianggap menghilang tanpa jejak, dan pada akhirnya aku kehilangan mereka...
Sekedar informasi, dulu aku pernah bertengkar hebat dengan seorang sahabat karena hal yang hampir sama : kurang perhatian. Kalo dulu emang waktu itu aku baru jadian sama seseorang dan sahabatku itu merasa aku melupakannya. Padahal tentu saja itu karena aku yang ga sensitif dan melupakan hal yang krusial : bahwa sahabat juga perlu diperhatikan, karena mereka juga manusia...
Aku teringat Filosofi Kopi-nya mbak Dee, dalam bab "Surat yang tak Pernah Sampai" :"Sebuah hubungan yang dibiarkan tumbuh tanpa keteraturan akan menjadi hantu yang tidak menjejak bumi, dan alasan cinta yang tadinyan diagungkan bisa berubah menjadi utang moral, investasi waktu, perasaan serta perdagangan kalkulatif antara dua pihak.
Cinta butuh dipelihara. Bahwa di dalam sepak-terjangnya yang serba mengejutkan, cinta ternyata masih butuh mekanisme agar mampu bertahan.
Cinta jangan selalu ditempatkan sebagai iming-iming besar, atau seperti ranjau yang tahu-tahu meledakkanmu-entah kapan dan kenapa. Cinta yang sudah dipilih sebaiknya diikutkan di setiap langkah kaki, merekatkan jemari, dan berjalanlah kalian bergandengan...karena cinta adalah mengalami.
Cinta tidak hanya pikiran dan kenangan. Lebih besar, cinta adalah dia dan kamu. Interaksi. Perkembangan dua manusia yang terpantau agar tetap harmonis. Karena cinta pun hidup dan bukan cuma maskot untuk disembah sujud."
...Dan aku tak ingin cinta itu menjadi ranjau seperti di masa lalu...
Banyak orang bertanya-tanya, kehidupan seperti apa yang saya jalani, pagi keluar dari rumah untuk ke kampus, pulang malam hari sekitar jam 8-9, dan setelah itu langsung tidur sampai pagi dan memulai rutinitas itu lagi. Mungkin ada juga yang berpikir kalo saya kerjaannya cuma main-main di kampus. Ato pacaran mulu di kampus. Ah apapun itu.
Bukannya mengeluh, hanya saja kadang-kadang aku berpikir, coba orang-orang seperti itu merasakan sehari saja kuliah di THP, terutama hari Kamis, dimana kuliah pagi jam 7, dilanjutkan kuliah jam 9, jam 2, praktikum jam 4 dan baru pulang jam 8-9. Sehari saja mereka mau merasakan itu... Tambahkan pula 2 laporan per minggu, 3 tugas baik individu maupun kelompok per minggu, dan kalau masih kurang, tambahkan menjadi pengurus suatu organisasi dan panitia suatu acara untuk organisasi. Masih kurang? Mungkin mereka manusia super kuat :)
...Tapi herannya, dengan jadwal seperti itu, ko bisa ya ga kurus-kurus dari dulu? He3.
Mungkin anda-anda semua masih tahu, kalau sekarang saya menghadapi 3 praktikum + laporan-laporan TERCINTA itu yang buat saya bisa tidur cuma 3 jam sehari... Ya dan begitulah, masih berkutat pada hal-hal yang sama, dengan teman-teman yang sama, tapi saya menikmatinya. HARUS :)
Anyway, just a question, dari temen. Mana yang kamu pilih, orang yang kamu cintai tapi dia cuek banget bin ga peduli ke kamu, or orang yang sayang banget ke kamu tapi kamu ga ada rasa ke dia?
...
Aku ga bisa jawab, coz ada tanda-tanda mengarah ke no 1. Ya Allah, jangan biarkan pikiran-pikiran itu kembali menyiksaku dan membuat semuanya kembali hancur berantakan...
Praktikum 3 kali seminggu + buat laporan sekali seminggu (dengan catatan, minggu depan buat 2 laporan -_-") + kurang tidur + cuaca ga kondusif + makan ga teratur + banyak yang sakit-sakitan + pulang diatas jam 9 malam terus...
diakumulasikan menjadi...
terkaparlah saya, kena flu (bibit-bibit itu dari orang-orang terdekat tentunya) + kondisi yang lagi ga fit.
*ngelap ingus* :p
NB : Buat yang di Malang, jangan lupa kunjungi Pesta Buku di Taman Krida Budaya. Banyak buku murah loo... Saya saja menemukan harta karun - novelnya Agatha Christie favorit saya dijual seharga 10 ribu rupiah. Dan saya juga menemukan hal-hal aneh seperti ada saja stan yang majang keris & bakar menyan di depan buku "Dunia Spiritual Soeharto" o_O
Walau semalam cuma bisa tidur 3 jam (mulai dari jam 4 pagi sampai jam 7 pagi :p), hari ini jam 8 pagi saya niatkan untuk praktikum. Praktikumnya Pemanggangan, bikin roti dan mie. Hore, makan-makan! Begitu pikiran saya. Maklum, dari kemarin malam sampai pagi siang belum makan (dengan mengecualikan sebotol kecil susu prebiotik rasa apel pemberian kawan yang diminum jam 1 pagi).
Jadi begitulah, namanya juga praktikum, pake jas lab, di Bogasari Baking Centre di sebelah lab jurusan. Awalnya bengong ga tau harus ngapain, tapi pada akhirnya diajari juga milih tepung yang tepat buat produk (misalnya untuk buat roti, pake tepung yang proteinnya tinggi, kalo bikin kue kering ya pake tepung yang proteinnya rendah), caranya bikin adonan roti, aturan pencampuran (dimana baru saya tahu jangan mencampurkan ragi langsung dengan garam, tapi kalau ragi sudah dimasukkan dalam adonan, boleh ditambahkan garam), caranya bikin mie basah, pemotongan mie dst. Tapi tentu saja yang paling saya sukai adalah waktu mengisi adonan dengan susu kental manis dan keju parut. Walah iki, penyebab utama saya yang sudah kelebihan gizi semakin kelebihan di sana-sini... :p
Sejak terakhir jadi sekretaris sampe 24-25 Februari lalu, kehidupan menjadi mahasiswa Food Tech kembali...
Praktikum, praktikum, dan praktikum...
:p
Lab jurusan, I'm coming! :D
Pulang jam 8 malem, jam 8.30 malem...
Sampe-sampe ga sempet baca koran, blogging, nonton TV...
Persis kaya orang (yang untuk sementara idup di) hutan :p
...
trus hari Sabtu-Minggu, nonton TV : masih ada sinetron yang tayang tiap hari n udah sampe episode 100 lebih, masih ada sinetron ga mutu, bencana masih berlanjut, dan ternyata dunia masih berputar...
Ah. ga bisa liat gerhana bulan hari ini. Bangun kesiangan sih. Hiks2.
NB : postingan ora mutu. masih beradaptasi dengan lab lagi, dengan pulang malem lagi, dengan kuliah lagi (setelah beberapa minggu sebagian besar di sekret mulu :p)
Tidak ada yang pernah bilang kalau menjadi sekretaris dalam suatu kepanitiaan sama saja menjadi asistennya kapel. Tapi begitulah, walau jadi sekretaris - ikut mikir konsep acara - ikut ngurusi keuangan - ikut bikin spanduk sampe jam 2 pagi di sekret, badan remuk dan terkapar masuk angin waktu hari H, aku bahagia karena sudah berusaha semampuku, mencoba bekerja dalam teamwork, dan semoga ini berguna di masa mendatang :)
Anyway, hari pertama diisi dengan sidang dan sidang, laporan pertanggungjawaban para pengurus, laporan pertanggungjawaban kegiatan-kegiatan yang lalu, pemilihan pengurus baru, disambi ngopi gitu deh :)
Sedangkan untuk hari kedua adalah mbahas semacam program kerja untuk kepengurusan baru. Setelah itu kami pun bersama-sama pergi ke Tarekot (Taman Rekreasi Kota), bermain seperti anak kecil (keliatan deh mana yang masih memiliki jiwa anak-anak yang terpendam :p) dan ditutup dengan tumpengan... Sedaph! :D
Foto bisa dilihat di sini atau di sini
NB : Kamu masih di situ, membuatku bertanya-tanya apa gerangan yang ada di dalam benakmu tentang aku. Aku masih tak bisa membedakan antara perhatian dari orang yang khusus atau orang yang dekat denganku. Aku hanya mengenali perhatian itu sebagai limpahan kasih sayang, tak perduli dari siapapun kamu. Dan aku masih tak mengerti harus menganggapmu sebagai seseorang...
Maka menangislah, bila itu bisa membuatmu sedikit lebih lega...
Maka menulislah, bila itu bisa menguraikan benang kusut pikiranmu...
Terbata-bata aku mengeja kenangan indah yang pernah aku rasakan bersama orang-orang tersayang.
Tak habis rasa syukurku atas semua anugerah yang diberikan-Nya padaku.
Kamu, adalah salah satu dari anugerah itu.
Terima kasih karena kamu membuatku bisa menerima hidup apa adanya.
Menerima kekuranganku sebagai suatu kelebihan.
Menjadi pendengar yang baik dan responsif, bahkan untuk semua ucapanku yang nggak penting.
Aku bisa mendengar bisikanmu, merasakan genggaman tanganmu, dan berjalan menyusuri tiap jejak langkah yang pernah kita lalui bersama.
Terima kasih karena bagiku, kamu begitu berharga.
Thx Mpir, karena kamu membuatku percaya pada kehidupan yang indah...
Entah harus bilang apa... Mo ngutuk juga ga mongken, emangnya kalo dikutuk nilainya bisa jadi lebih bagus?
Ah... Biokimia Pangan, Enzimologi, Teknologi Fermentasi, Mikrobiologi Pangan I tercintah... Mengapa oh mengapa.. Tak bisakah seindah nilai praktikum Biokimia dan Enzimologi?
Satu-satunya jalan...
Ijinkan saya mendengarkan lagu "Bukan Pengemis Cinta"-nya Joni Iskandar!
(Setidaknya biarkan saya teriak, "Persetan dengan KHS.., Kalau harus menderita...")
:p
Ini mungkin hanya sekelumit kisah dalam kehidupan, tapi mau ga mau ini membuatku merenung juga.
Sebagai mahasiswa, yang paling ditunggu-tunggu sekaligus tidak tidunggu-tunggu adalah saat KHS. Istilahnya seperti rapor untuk siswa.
Dan tentu saja, ketika nilai-nilai di KHS itu keluar, ada yang bergembira, ada yang meratap, ada yang biasa-biasa saja.
Ada yang IP 3,8 (atau lebih) bahagia, karena memang itu hasil jerih payahnya selama ini, dimana dia sampai mengorban waktu tidur dan saat-saat untuk bersosialisasi.
Ada yang IP 3,6 sedih karena teman-temannya rata-rata IP-nya 3,8, 3,9 atau 4,0
Ada yang IP 3,0 bahagia karena baginya "penting IP 3" bisa ambil 24 sks dan lulus secepatnya
Ada yang IP 3,0 sedih karena itu penurunan dari IP yang sebelumnya 3,3 (bahkan sampai berujar, "Aku ko bego banget sih?? Masa IP-ku bisa turun drastis gituh??")
Ada yang IP 2, sekian bahagia karena sebelumnya IPnya NASAKOM (NAsib SAtu KOma)
Ada yang IPnya 2, sekian sedih karena penurunan IP dari cum laude jadi 2, sekian
dst.
Standar penerimaan mereka beda-beda, tentu saja. Maka mungkin saya harus lebih maklum, dan tidak rewel lagi karena ada saja teman yang membandingkan IP sendiri dengan IP teman-temannya yang lebih tinggi, sehingga dia frustasi (padahal IP-nya masih tergolong bagus, cum laude malah).
Saya? Ah, KHS aja masih ada yang belum keluar :) Dan mungkin saya tergolong manusia-manusia cuek yang nrima berapa pun hasilnya, selama tidak dibanding2kan dengan orang laen :)
NB : memang standar satu orang sama orang laen bisa jadi beda. Jadi ketika itu dibandingkan, dengan ketidakseimbangan yang nyata, bukankah itu hanya akan menyakitkan diri sendiri? (entahlah. begitulah menurut saya)
Ada